Dibohongi bapak dua anak sampai hamil
Lima tahun saya bekerja di sebuah perusahaan perorangan dengan upah yang terbilang cukup untuk kebutuhan saya sendiri.
Sekian kali saya menjumpai taman baru di tempat kerja saya. Terkadang lima bulan dia bertahan, ada juga yang hanya dua Minggu kedepan mereka mengundurkan diri.
Tetapi berbeda dengan teman saya yang satu ini. Namanya Sely, Dia terbilang cukup rajin dan ulet. Walaupun hasil dari kerja perbulan tidak terlalu banyak dia selalu kecukupan.
Tidak ada yang janggal menurut saya dari kehidupan nya. Dia orangnya simpel, saat ada pekerjaan tidak terburu-buru, mengerjakan dengan teliti dan sesekali dia juga sering bertanya akan sesuatu yang dia kurang pahami.
loading...
Dia tinggal di rumah kontrakan tidak jauh dari tempat kontrakan saya. "Saya sely,dari Bandung dan saya tinggal sendiri di Jakarta" ucapnya dulu pertama kali dia berteman dengan saya.
Setiap libur kerja sesekali saya jumpai dia pergi berbelanja di salah satu pusat perbelanjaan tidak jauh dari tempat kontrakan. Karena tempat kami tinggal tidak terlalu jauh jadi saya sering jumpai, dia juga sering mengajak saya pergi. Tapi terkadang sering saya tolak, tentu karena saya lebih baik istirahat saat hari-hari libur saya.
Dua tahun berlalu, terlihat ada yang janggal dengan teman saya ini. Pada pagi hari di hari minggu yang cerah, saya berkunjung ketempat nya,tapi yang saya dapati rumah kontrakannya sepi tertutup. Yang ada hanya sepasang sandal, saya pikir tidak pernah di pakai, "mungkin dia sedang pergi berbelanja", pikir saya dengan meninggalkan rumah kontrakan nya.
Suatu malam ketika itu hujan gerimis, terdengar suara pintu kamar kontrakan sely di buka. Dengan rasa penasaran saya melihat lewat jendela, terlihat Sely bersama dengan pria yang usianya lebih tua darinya. Saya kira itu mungkin ayahnya atau sodara laki-lakinya. Mereka seperti memperebutkan sesuatu dengan bertengkat.Saya pun tidak ingin mencoba mengganggunya terlebih kondisi hujan membuat saya nyaman dengan selimut dan bantal untuk melepas rasa ngantuk saya.
Di pagi hari saya terkejut dengan kedatangan pemilik rumah kontrakan yang datang kerumah kontrakan saya. Pikir saya dia akan meminta uang sewa yang saat itu sudah telat satu Minggu. Tetapi dengan raut wajah cemas dan takut. "Sely,, cepat telpon ambulance". Saya pun langsung bergegas dan lari melihat kondisi Sely, setelah melihatnya dengan luka dilengan sely karna sayatan pisau yang melukai nadinya saya langsung meminta pertolongan ambulance.
Dalam benak saya, kemana orang yang semalam bersama Sely, siapa orang yang umurnya lebih tua dari Sely tadi malam??.
Ambulance datang, dan Sely pun di bawa untuk mendapatkan pertolongan.
Tiga hari berlalu dan pikiran saya akan siapa orang yang bersama Sely saat itu menghilang masih menjadi pertanyaan. Dan selalu membayangi pikiran saya dengan pikiran yang negatif.
Sore hari saat saya pulang setelah bekerja dan melihat ke rumah kontrakan sely. Dengan suasana yang sunyi senyap teringat saya dengan teman saya satu ini Sely. Ahirnya saya mencoba untuk melihat kondisi Sely di rumah sakit.
"Bagaimana kondisi mu sudah mendingan?". Ucap ku pada. "Iya, terima kasih kamu sempatkan menjenguk ku" jawab Sely dengan suara lemas dan muka yang pucat. Waktu itu saya belum sempat berani untuk mengetahui rasa penasaran saya. Dan masih saya simpan peribu pertanyaan untuk dia.
Tak lama kemudian pria tersebut tiba-tiba datang menjenguk Sely. Saya pun hanya terdiam dan melihatnya dengan mengulurkan tangannya untuk berjabatangan. "Teman Sely yah" ucapnya. "Iya om" jawab ku dengan gugup.
Melihatnya datang Sely hanya terdiam dan acuh padanya, seakan dia marah dan enggan melihatnya. Setelah kepergiannya, saya pun akhirnya melontarkan pertanyaan pada Sely akan siapa pria tersebut.
Dan akhirnya Sely menjawab:
Dia pria itu adalah pacar Sely yang dia kenal enam bulan lalu saat bertemu di sebuah pusat perbelanjaan. Dan yang lebih mengejutkan lagi Sely telah mengandung anak darinya. Seorang pria dengan beristri dan memiliki dua orang anak.
"Itu sebabnya saya ingin mengakhiri hidup saya" kata Sely dengan suara tersedu dan menangis. Sebagai seorang teman saya langsung tersentuh dan memberikan semangat untuknya.
"Jangan kau sia-sia kan hidup mu, dan jangan kamu membunuh bayi dalam kandunganmu itu. Kamu masih bisa melanjutkan hidup ini meskipun banyak yang akan mengucilkan kamu, tapi percayalah Alloh akan ada untuk hambanya yang mau kembali mengingat Nya". Ucap ku untuk sahabatku.
Dua Minggu berlalu Sely akhirnya di jemput keluarga dari desa. Ayah, ibu dan kedua kakaknya menjemput di pagi hari di saat saya akan berangkat bekerja. "Aku pamit pulang kampung Des(nama ku)". Ucap Sely dengan tersenyum, dan memelukku. "Terima kasih kamu mau menjaga Sely di rumah sakit" ucap ibunya dengan memeluk Sely dan menuntunnya masuk kedalam mobil. Saya pun hanya tersenyum dan melambaikan tangan perpisahan dengan sahabatku.
Untuk orang yang telah menghamili Sely, kini telah bercerai dengan istrinya. Meskipun telah dilaporkan kepolisian tidak membuatnya di bui terlalu lama.
Untuk sahabatku Sely:
"Aku sayang kamu, meskipun kamu mendapati malu dengan keluarga jangan sesekali putus asa, selalu berfikir positif dan jalani hidupmu dengan semangat" smile for you my friend. DEVI
![]() |
| Caption |
Di pagi hari saya terkejut dengan kedatangan pemilik rumah kontrakan yang datang kerumah kontrakan saya. Pikir saya dia akan meminta uang sewa yang saat itu sudah telat satu Minggu. Tetapi dengan raut wajah cemas dan takut. "Sely,, cepat telpon ambulance". Saya pun langsung bergegas dan lari melihat kondisi Sely, setelah melihatnya dengan luka dilengan sely karna sayatan pisau yang melukai nadinya saya langsung meminta pertolongan ambulance.
Dalam benak saya, kemana orang yang semalam bersama Sely, siapa orang yang umurnya lebih tua dari Sely tadi malam??.
Ambulance datang, dan Sely pun di bawa untuk mendapatkan pertolongan.
Tiga hari berlalu dan pikiran saya akan siapa orang yang bersama Sely saat itu menghilang masih menjadi pertanyaan. Dan selalu membayangi pikiran saya dengan pikiran yang negatif.
Sore hari saat saya pulang setelah bekerja dan melihat ke rumah kontrakan sely. Dengan suasana yang sunyi senyap teringat saya dengan teman saya satu ini Sely. Ahirnya saya mencoba untuk melihat kondisi Sely di rumah sakit.
"Bagaimana kondisi mu sudah mendingan?". Ucap ku pada. "Iya, terima kasih kamu sempatkan menjenguk ku" jawab Sely dengan suara lemas dan muka yang pucat. Waktu itu saya belum sempat berani untuk mengetahui rasa penasaran saya. Dan masih saya simpan peribu pertanyaan untuk dia.
Tak lama kemudian pria tersebut tiba-tiba datang menjenguk Sely. Saya pun hanya terdiam dan melihatnya dengan mengulurkan tangannya untuk berjabatangan. "Teman Sely yah" ucapnya. "Iya om" jawab ku dengan gugup.
Melihatnya datang Sely hanya terdiam dan acuh padanya, seakan dia marah dan enggan melihatnya. Setelah kepergiannya, saya pun akhirnya melontarkan pertanyaan pada Sely akan siapa pria tersebut.
Dan akhirnya Sely menjawab:
Dia pria itu adalah pacar Sely yang dia kenal enam bulan lalu saat bertemu di sebuah pusat perbelanjaan. Dan yang lebih mengejutkan lagi Sely telah mengandung anak darinya. Seorang pria dengan beristri dan memiliki dua orang anak.
"Itu sebabnya saya ingin mengakhiri hidup saya" kata Sely dengan suara tersedu dan menangis. Sebagai seorang teman saya langsung tersentuh dan memberikan semangat untuknya.
"Jangan kau sia-sia kan hidup mu, dan jangan kamu membunuh bayi dalam kandunganmu itu. Kamu masih bisa melanjutkan hidup ini meskipun banyak yang akan mengucilkan kamu, tapi percayalah Alloh akan ada untuk hambanya yang mau kembali mengingat Nya". Ucap ku untuk sahabatku.
Dua Minggu berlalu Sely akhirnya di jemput keluarga dari desa. Ayah, ibu dan kedua kakaknya menjemput di pagi hari di saat saya akan berangkat bekerja. "Aku pamit pulang kampung Des(nama ku)". Ucap Sely dengan tersenyum, dan memelukku. "Terima kasih kamu mau menjaga Sely di rumah sakit" ucap ibunya dengan memeluk Sely dan menuntunnya masuk kedalam mobil. Saya pun hanya tersenyum dan melambaikan tangan perpisahan dengan sahabatku.
Untuk orang yang telah menghamili Sely, kini telah bercerai dengan istrinya. Meskipun telah dilaporkan kepolisian tidak membuatnya di bui terlalu lama.
Untuk sahabatku Sely:
"Aku sayang kamu, meskipun kamu mendapati malu dengan keluarga jangan sesekali putus asa, selalu berfikir positif dan jalani hidupmu dengan semangat" smile for you my friend. DEVI

